Siang ini shafyna nangis kejer karena rumah tumahan yg dibangun dg selimut tiba toba langsung dibongkar alias dirappikann yangkungnya. Nanngis terisak yg lumayan lama karena saya sambil mengelon adeknya yg sedang tidur. Adiknya bangun lalu saya tawarkan utk dibuat lagi tidak mau nangis lagi. Sy ajak bicara kalau nangis boleh tapi tidak lama lama cukupan saja. Mamah mau sholat kl shaafyna masih nangis mamah tidak fokus sholatnya. Akhirnya dia berusaha utk berhenti nangis nangis tapi masih saja sesengukann keluar dr bibirnya. Mulailah sholat dan ternyata masih nangis sambil ia ikut sholat. Selepas sholat saya tawarkan untuk memmbuatt rumah rumah an lagi. Ia menggaguk setuju. Dan langsung sy biat dr selimut diikat dg ikat rambut dan ditahan dg banntal buku dan tumpukan baju. Dan seketika diam tidak nanngis dan senyumpun lsg terbit di ujung bibirnya.
Ia bermain rumah rumahan dg ada dapur dan toko. Ditoko yg sebangunan dg rumah ada jualan makanan snack yg ia susun dg rapi. Dengan semangat ia memberi tahu mamahnya gmn alur permainannya. Mah nanti mamah dari luar bilang beli beli beliii..ya pinta shafyna. Nanti shafyna yg jualan. Oke emang shafyna jualan apa? Itu yg kayak diaebelah rumah. Ternyata dia ngikutin tetangga sebelah rumah yangkungnya yg jualan klontong.
Dari usia 3 rahun samapai usia 5 thn kurang sebulan setangah masih tetap suka mainan jual jualan. Dan diusia ini juga lbh banyak tertarik dg gambar rumah, deaain rmh 2dimensi, rumah 3dimensi
Keseharian shafyna bersama buku Di usia tiga tahun ini, shafyna mulai menunjukkan ketertarikannya pada buku. Hal ini terlihat dari kebiasaan shafyna, setiap mau tidur minta dibacakan buku terlebih dahulu walau saya sudah ngantuk berat. Biasanya shafyna mengambil, memilih sendiri buku yang ingin dibacanya. Biasanya setelah membuka buku shafyna minta diceritakan tentang gambar yang ada di buku. Setiap membalik halaman buku shafyna otomatis berucap, "mamah cerita yang ini" sambil telunjuknya menunjuk gambar pada halaman tersebut. Begitu seterusnya sampai halaman terakhir. Sehingga saya merasa shafyna yang justru yang lebih bersemangat. Karena setiap halaman tidak lupa dengan kata kata "mamah cerita yang ini". Tidak hanya pada saya saja, saat saya di luar rumah dan shafyna ditemani sejenaj oleh ART maka shafyna pun minta dibacakan. Saat papahnya pulang kerumah juga demikian minta diceritakannya. Melihat dan minta diceritakan buku jadi hal yang setiap hari...
Komentar
Posting Komentar