Istilah sifat pada balita lama panasnya, jago kandang, penakut
1. Pengalaman anak yang dianggap penakut, jago kandang, pemalu, kurang bersosialisasi
Diusia ke tiga shafyna, makin kelihatan semakin banyak
ngomong atau ceriwis dan banyak tanya. Pagi sampai mau tidur ngomong terus dengan orang
terdekatnya. Apapun yang dilihat oleh matanya selalu ditanyakan. Namun bila baru kenal atau dilingkungan
baru dengan orang yg jarang bertemu dengan shafyna, pasti shafyna akan berbicara
hanya kalau ditanya saja dan ibunya mengulang pertanyaan dek ditanya siapa namanya barulah dijawab oleh shafyna, shafyna menjadi minim bicara.
Dan saat main bersama tetangga yang
jarang ketemu, kok diem saja, saya jawab iya banyak ngomongnya bila
di rumah. Dan orang tersebut menanggapi oo... jago kadang. Saya hanya tersenyum.
Di usia
3 tahun dengan keluarga inti atau keluarga besar yang sering ketemu dengan
shafyna pasti akan geleng-geleng karena shafyna justru ga bisa diem atau gerak
terus, banyak ngomong ga berhenti, ada saja yang keluar dari bibir mungilnya baik nyanyi tapi kebanyakan yang berupa pertanyaan sih...hehe.
Pengalaman di tempat kerja
Saat saya membawa shafyna ke tempat kerja karena tidak ada ART, shafyna disapa teman-teman kantor saya, dan respon shafyna adalah ga jawab sama sekali, ga mau di ajak salim. Namun akhirnya karena terlalu sering saya bawa ke kantor shafyna malah ga mau pulang karena sudah nyaman dengan lingkungan kantor saya. sudah kenal teman kantor saya dan lingkungan kantor saya. dulu boro-boro disuruh salim saja ga mau. sekarang dengan beberapa teman kantoryang sudah sering ketemu malah mau diajak ke kantin kantor dan mau salim.
Pengalaman di rumah yangti
Saat dirumah yangtinya shafyna, kebetulan rumah kami dan yangti berbeda kota jadi kami jarang berkunjung kerumah orang tua kami, kadang 3 bulan sekali, 6 bulan sekali tidak pasti. Sejak usia dua tahun saat shafyna diajak berkunjung kerumah yangtinya. Saat didepan rumah yangti banyak anak-anak kecil bermain shafyna saat diajak ayo main kedepan selalu tidak mau, sekedar membuka pintu rumah yangtinya untuk melihat anak anak yang bermain saja, shafyna ogahnya minta ampun. Dan saya tidak memaksa dia harus main sama anak tersebut karena pernah nyoba sedikit memaksa ayo lihat kakak main diluar, malah nangis shafyna, setelah itu saya tidak pernah juga menyuruh main diluar bersama anak-anak sebaya dan lebih besar dari shafyna. Namun di usia shafyna tiga tahun ini saat kami berkunjung ke rumah yangti. Saya agak kaget karena menemukan shafyna
sudah berani bermain di depan rumah bersama anak perempuan yang kurang
lebuh seumuran namun lebih tua anak perempuan itu namanya kakak yasmin, dan.disamping shafyna ada mbah kakung yut mukhid.
Setelah saya
amati ternyata anak-anak yang bermain didepan rumah yangti kebanyakan adalah anak yg setiap sore ngaji dengan
yangtinya shafyna. Dimana shafyna sebelumnya sudah mengenal anak-anak tersebut. Kurang lebih sebulan yang lalu shafyna berkunjung ke rumah yangtinya dan
seriap hari beberapa anak itu ngaji sore hari nya dirumah yangti selepas yangtinya shafyna pulang
dari sekolah. Disela sela menunggu giliran ngaji atau setelah giliran ngaji selesai sambil menunggu temannya selesai ngaji biasanya shafyna main dulu dengan anak- anak tersebut. Sekarang shafyna sudah berani main di luar rumah tanpa harus
ditemani mamah nya disampingnya, mamahnya hanya mengawasi dari jendela rumah yang jaraknya tidak ada 1 meter heheh... dan pada saat itu. kebetulan ada mbah kakung uyut yang menemani main
di depan jadi lebih tenang.
Pengalaman di kereta api
Saat dikereta api pulang dari rumah yangtinya. shafyan dikereta lagi lagi banyak tingkah, dan anak usia 3 tahun kebanyak menurut orang dewasa adalah sosok yang lucu. Shafyna lagi asyik makan rotinya dengan khusuk hehe... tiba-tiba lewat tiga pramusaji yang menawarkan berbabagai jenis makanan. karena anak kecil itu mempunyai daya tarik sendiri, lalu mba dan mas pramusaji menyapa shafyna wah dek makan apa, minta dong, sambil menawarkan makanan ke kursi belakang kami. shafyna seperti dugaan mamahnya, benar shafyna diam, pasang muka semi mau cemberut (bukan senyum). dan pramusaji yang melihat bahasa tubuh dan wajah shafyna, masih tetep mengulang pertanyaan yang sama, bagi dong. saya hanya senyum senyum. dan sambil berlalau mas pramusaji sambil bilang dengan nada agak mengoda hehe wah cuek ni, cuek ya.. dan saya masih tetap tersenyum melihat ekspresi shafyna dan sang pramusaji.
Dengan sifat shafyna seperti ini saya bersyukur bahwa shafyna tipe orang yang
butuh waktu untuk mengenal orang atau sesuatu, tidak langsung mau, dan berhati-hati.
Dimana sifat ini yg sangat diperlukan apalagi di zaman sekarang. Dan
membiarkan fitrah tsb karena tidak ada yang salah, berusaha tidak merusak
fitrahnya dengan memaksa dia harus banyak bicara di depan orang yang jarang atau
baru dikenalnya. Bagi saya tidak masalah seorang anak tidak mau banyak
bicara bila dihadapan orang baru atau orang yang jarang ditemuinya karena itu
sistem proteksi alami dirinya. Itu karakternya. Dan setiap anak adalah
unik.
2. Cara menghadapi anak yang dianggap penakut, jago kandang, pemalu, susah bersosialisasi
Menurut pengalaman saya bersama shafyna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua:
Jangan melabel.
Saat kita atau orang lain sempat berfikiran anak kita penakut, jago kandang, pemalu, susah bersosialisasi maka amati dulu pola keseharian anak di kesempatan lain, karena belum tentu apa yang difikiran kita benar. jangan langsung melabel anak dengan sifat-sifat tersebut
Amati Pola Anak
Setiap anak membawa karakteristik masing masing. Dan setiap anak adalah unik. Perlu mengamati pola anak masing-masing untuk mengetahui pola kebiasaan bersosialisasinya.
Bukan dengan Sekolah
Ada yang beranggapan dengan anak di sekolahkan maka anak otomatis mudah bersosialisasi. Sebenarnya bukan point disekolahnya, karena saat disekolah setiap hari anak ketemu dengan orang yang sama jelas akan otomatis berjalan proses sosialisasinya. Maksud saya anak dengan tipe butuh waktu untuk mengenal, berhati-hati maka di lingkungan manapun baik di sekolah, tempat bermain (lingkungan) atau orang baru, intinya orang atau segala apapun yang baru anak pasti butuh waktu untuk mengenal. Dan tugas orang tua adalah bersabar dan biarkan proses alami normal seperti biasanya berjalan tanpa paksaan harus mau main disana, harus mau menyapa orang yang baru kenal dll. Biarkan anak menemukan kenyamanan dirinya sendiri terlebih dahulu atas segala sesuatu.
Perkenalkan dan Sabar
kita tidak pernah tau kesiapan anak, tugas kita mendampingi dengan terus menstimulus. sepeti bunga dan buah dengan rajin merawat insyallah ia akan mekar dan berbuah sesuai waktunya.
Komentar
Posting Komentar